Hujan Oh Hujan

Hujan Oh Hujan … Turunlah turun hujan tuun … kami semua menantikanmu, turunlah turun hujan turun basahilah tanah air  (padahal dah basah)  ku. Rasa-rasanya gak akan ada orang yang melantuknkan lagu itu kembali hari ini, dimana beberapa kota besar di negeri kita sedang diguyur hujan bahkan ada yang banjir – gede lagi. Konon pemberitaan BMG memperkirakan pertengahan Februari 2009 merupakan puncak curah hujan. Hati-hati dan waspadalah kita, sedia payung sebelum hujan, jangan bawa payung ketika hujan basah tuh badan. Katanya hujan itu membawa berkah? Kok bawa banjir sih! Yey .. jangan salah sangka dulu, coba fikirin bener-bener apa emang tidak ada kemanfaatan dari banjir? Mmmm  ada siih mereka yang ngojek perahu buat nyebrangin orang-orang.  Tapi itukan sebagian kecil aja, bagaimana dengan kerugian meterial akibat banjir … ? jauh kan..jauh sekali.Iya juga yaaah. Lagian salah siapa terjadi banjir weee!!! Jadi bener dah gak ada kemanfaatan dari hujan? Apakah hujan sekarang sudah beralih fungsi sebagai pembawa bencana bukan pembawa rahmat.? Atau Anda tidak merasa apa-apa dengan turun dan tidaknya hujan? Waaah … keterlaluan kalo gutu!!! Dengan turun hujan baik dikehendaki atau tidak,baik dingini atau dibenci tetep hujan membawa manfaat bagi seluruh umat manusia yang kena hujan itu. Yang terkena banjir sekalipun mestinya menyadari bahwa hujan dan banjir dikirim Sang Maha Kuasa ytentunya dengan satu tujuan, meningatkan kembali kepada “PERAN SERTA KITA MANUSIA DI MUKA BUMI INI” Apakah kita termasuk kategori pembuat maslahat atau sebaliknya kita adalah perusak. Saya igatkan dengan firman Alloh di bawah ini: Dengan nama Aloh yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penentraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk menyucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan memperteguh dengannya telapak kaki (mu). (Qs. Al Anfal: 11) Wallohu ‘alam.

Tinggalkan komentar